A. Sistem Ekonomi
Menurut pandangan saya Sistem adalah alat atau cara untuk menyelesaikan
dan mengatasi permasalahan yang sering mencul di tengah tengah masyarakat baik
yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk mencapai tujuan yaitu
kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyatnya.
Beberapa Definisi Sistem Ekonomi dari ahli:
Beberapa Definisi Sistem Ekonomi dari ahli:
B.
Sistem ekonomi dan Politik
menurut beberapa ahli :
Ø Chester A Bemand mengatakan bahwa : ”Sistem
ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di
dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan
batas tersendir”
Ø Dumairy (1996) mengatakan bahwa :“Sistem
ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar
manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan”.
Ø Gregory Grossman and M. Manu
mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga
ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga
sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan
mempengaruhi.”
Ø Menurut M. Hatta :”Sistem ekonomi yang baik
untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan”
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas
dapat penulis simpulkan bahwa sistem ekonomi bukan hanya sebagai sekumpulan
komponen atau unit perekonomian tetapi merupakan sebuah penerapan yang
dikembangkan oleh seperangkat masyarakat yang masing-masing memiliki ciri dan
batas-batas tersendiri.
Sebagai
supra sistem kehidupan, sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem ekonomi
sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat. Di dunia ini
terddapat kecenderungan secara umum bahawa sistem ekonomi di suatu negara
“bergandengan tangan” dengan sistem politik di negara yang bersangkutan, dimana
idiologi ekonomi berjalan seiring dengan idiologi politik.
C. Kapitalisme dan Sosialisme
Secara garis besar
di dunia ini pernah dikenal dengan dua macam sistem ekonomi yang ekstrem,yaitu
sitem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.sistem ekonomi kapitalis
mengakui pemilikan individual atas sumber daya-sumber daya ekonomi atau factor
produksi.ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis adalah kompetisi antarindividu
dalam memenuhi kebutuhan hidup,persaingan antar badan usaha dalam mengejar
keuntungan sangat dihargai,tidak terdapat kekangan atau batasan bagi
orang-perorangan dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya.prinsip keadilan
yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis ialah “setiap orang menerima imbalan
berdasarkan prestasi kerjanya”.campur tangan pemerintah atau Negara sangat
minim .pemerintah lebih berkedudukan sebagai pengamat dan pelindung
perekonomian.Sedangkan sistem ekonomi kapitalis sebaliknya sumber daya ekonomi
atau factor produksi diklaim sebagai milik Negara.sistem ini lebih menekankan
pada kebersamaan.sistem ekonomi sosialisme hanya saja sosialisme di Negara-negara
liberal demokratis ini tidak persis sama seperti sosialisme di Negara-negara
blok timur.
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor
tersebut diatas.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali);
Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan
individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi
Indonesia dapat dilihat dari sudut berikut ini:
(a) Pendekatan faktual struktural yakni menelaah peranan
pemerintah dalam perekonomian
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah
menggunakan kesamaan Agregat Keynesian.
Y = C + I + G + (X-M)
Y adalah pendatan nasional.
Y adalah pendatan nasional.
Berdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah
melalui variable G (pengeluaran pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan
oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh pemerintah.
Pengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan
pemerintah secara sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan
harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
(b) Pendekatan sejarah yakni menelusuri pengorganisasian
perekonomian Indoensia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi tidak
pernah terlalu berat kepada kapitalisme atau sosialisme.
Percobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang dilakukan
oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir tahun
1959.
Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan
oleh Presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hiinggá akhir tahun 1965.
Sumber
: buku Perekonomian Indonesia , Dumairy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar